DEDUKTIF
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah
silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis
yang termnya menjadi subjek). Dan yang menghubungkan diantara kedua premis
tersebut adalah term penengah.
Contoh :
Semua
tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia
adalah tumbuhan (Premis Minor)
Akasia
membutuhkan air (Konklusi).
Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen
yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya
adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
∴ Saya naik becak
(konklusi).
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan,
bumi akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
∴ Hujan telah
turun (konklusi)
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan
dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak
dilaksanakan dengan paksa.
∴ Kegelisahan
tidak akan timbul.
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan,
pihak penguasa akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
∴ Mahasiswa
tidak turun ke jalanan.
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan
silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila
premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita
lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik
adalah:
- Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
- Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Nenek
Sumi berada di Bandung.
∴
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Sumber:
DEDUKTIF
Reviewed by Wahyu Rezkianto
on
8:33:00 PM
Rating:
No comments